This nice Blogger theme is compatible with various major web browsers. You can put a little personal info or a welcome message of your blog here. Go to "Edit HTML" tab to change this text.
RSS

Senin, 21 Juni 2010

Dedicated for my lovely student RENA


Apa yang terjadi tahun ini tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Kehilangan seorang murid yang sangat dicintai. Siapa sangka? anak yang selalu terlihat ceria, aktif, sehat dia harus pergi meninggalkan kami. Allah memanggilnya... setelah Allah memberikan ujian sakit padanya.
Semua serba mendadak... tidak ada yang menyangka... bahwa hari itu adalah hari terakhir kebersamaan kami di sekolah...
Sedih rasanya, melihatnya yang terbaring lemah di rumah sakit. Tak berdaya.. Tapi subhanallah...Ia memang gadis kecil yang kuat. Ia perlihatkan semangatnya walaupun tengah diberi cobaan oleh Allah.Kami saja yang melihatnya merasa tidak kuat... sangat terenyuh melihat wajahnya yang tetap memancarkan keceriaan
Allah ternyata begitu sayang padanya...Allah begitu cinta kepada gadis kecil ini...
Ia dipanggil oleh Allah untuk menghadap-Nya. Beristirahat dalam dekapan-Nya...
merasakan kebahagiaan abadi dan hakiki... berada di sisi Allah...
Selamat jalan anakku... kami selalu mengenangmu, mendoakanmu, mencintaimu...:)

Kamis, 17 Juni 2010

Beautiful Dieng


Dieng... tempat yang cantik. Itu informasi yang sering aku dapat dari berita2 di TV. Tidak hanya cantik, berbagai peninggalan sejarah ada di sana. Informasi itupun yang aku dapat berita. Gambar2 yang ditayangkan di TV sangat indah. Penasaran! itu pasti. Hanya saja, kalau berpikir untuk bisa sampai ke sana, rasanya... seperti tidak mungkin.
Tapi Alhamdulillah, saat liburn kemarin... 28 Mei 2010 aku berkesempatan mengunjunginya. Bersama keluarga...ber-4 kami menuju Dieng.
Hari Jum'at dini hari pukul 03.00 kami berangkat dari rumah. Kota yang kami tuju adalah Wonosobo. Setelah menempuh perjalanan cukup melelahkan, akhirnya kami tiba di Wonosobo pukul 17.30. Awalnya kami ingin langsung menuju Dieng. Tetapi, karena hari sudah mulai gelap dan informasi yang kami terima dari penduduk sekitar bahwa perjalanan menuju Dieng cukup menantang, maka kami memutuskan untuk istirahat semalam di Wonosobo. Kami tidak mau mengambil resiko. Terutama karena kondisi yang sudah lelah. Kami menginap di sebuah hotel di Wonosobo. 1 kamar Rp 60.000,-. Lumayanlah... kami bisa melepaskan lelah dan kepenatan.
Wonosobo ternyata sebuah kota yang cantik dan berhawa sejuk. Kota kecil inipun sangat bersih...(jadi iri, kalau dibandingkan dengan kotaku..hiks :(
Esok harinya setelah shalat shubuh kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju Dieng..
Sepanjang jalan yang kami lewati, tak henti-hentinya kami memuji sang pencipta alam semesta. SUBHNALLAH...! begitu indah pemandangan yang terhampar. Pegunungan... perkebunan... semakin ke atas, hawa dingin semakin menusuk. Perjalanan kami betul-betul penuh tantangan. Jalan yang menanjak dan berkelok-kelok. Hawa sejuk... ada satu sensasi ketegangan yang dahsyat pada saat kami melewati jembatan darurat... terbuat dari kayu... samping kanan kami jurang. Kendaraan harus lewat satu per satu. lepas dari jembatan itu, ketegangan kami sedikit mereda... jalan menanjak terus kami lalui, hingga akhirnya kami tiba di gerbang bertuliskan... DIENG PLATEU AREA... Alhamdulillah...
Pesona Dieng memang sangat memukau... senang rasanya karena akhirnya aku bisa menginjakkan kakiku ke sana...
Patut dicoba... Dieng... So, Beautiful :)

Mengapa Begini, Mengapa Begitu?


Satu hari, seorang rekan saya bercerita tentang pengalamannya saat di kelas. Ketika itu ia sedang di kelas dan seorang siswanya bertanya "Pak, kenapa anjing dan kucing bermusuhan?" Ia merasa bingung bagaimana menjawab pertanyaan itu. Karena pada dasarnya dia sendiri tidak tau jawabannya. Tapi anak2 merasa bahwa sang guru segala tahu banyak hal. Jadi, anak2 memaksa sang guru untuk menjawab.Sang gurupun mulai bercerita: "Pada zaman dahulu kala, ketika manusia belum banyak di bumi ini dan bumi masih berupa hutan belantara yang dihuni oleh berbagai macam hewan. Mulai dari yang berbadan besar, hingga yang kecil. Ketika itu hutan2 yang ada dikuasai oleh raja hutan yang bernama "SINGA". Singa menjadi penguasa karena ia gagah dan kuat. Sehingga tidak ada yang berani melawannya. Pada suatu hari, Sang raja hutan mengumpulkan semua penghuni hutan untuk melakukan musyawarah berkaitan dengan makin banyaknya pemburu liar yang memasuki hutan. Ini membuat resah. Maka semua hewan berkumpul menghadiri undangan raja hutan. Sebelum memulai rapat, singa mengabsen seluruh penghuni hutan satu persatu. "Gajah!" "Hadir!". "Jerapah!". "Ada, Paduka raja!". "Beruang!". "Siap, Tuan!". "Ular!". "Aku di sini..." dan yang terakhir "Kuda!"..."Kuda"..."Kuda"... Singa berseru memanggil Kuda. tetapi tidak ada yang menjawab. Sang singa bertanya "Kemana Kuda?" Seluruh hewan saling berpandangan sambil mencari tahu dimana kuda berada. "Tidak hadir tuan!" seru para hewan.
Sang singa berseru "aku tidak akan memulai rapat sebelum kuda hadir di sini!". "Siapa diantara kalian yang sanggup mencari dimana kuda berada?". Tiba-tiba dari kerumunan hewan muncullah seekor anjing. "Saya siap tuan raja!" seru anjing mantap. "baik, pergilah kau!". "Maaf, paduka tapi saya belum pernah bertemu dengan kuda. jadi saya tidak tahu bagaimana rupanya". "Hahahaha..." Sang singa tertawa sambil berkata "Kuda itu kakinya 4, mempunyai bentuk tubuh yang lempai, dan berekor. Paham?" "siap paduka" seru anjing. Maka pergilah sang anjing mencari kuda. Di tengah hutan ia bertemu seekor hewan yang sedang tidur. Ia melihat, hewan tersebut berkaki empat,dan berekor. Sehingga ia merasa bahwa itulah kuda. Kemudian sang anjing mendekati hewan tersebut dan membangunkannya. Hewan tersebut terbangun. Dan anjing semakin yakin bahwa hewan itu adalah kuda, karena melihat badan hewan tersebut yang lempai. "Hei kuda! ikut denganku. kau dipanggil raja hutan!" seru sang anjing. "Kuda? aku bukan kuda" seru hewan itu. "Jangan banyak omong, dasar malas! ikut denganku menemui sang raja!" seru anjing sambil menarik paksa si hewan untuk ikut dengannya.
Sampailah keduanya dihadapan sang Singa. "Paduka, ini si kuda yang engkau cari" seru sang anjing yakin. Melihat itu, seluruh hewan tertawa terbahak-bahak. "hahahhaha..." "Kuda?" hahaha... "Itukan kucing..." "hahahaha..." seru hewan-hewan lainnya. Mendengar itu anjing terlihat marah dan wajahnya merah padam menahan marah "AARRRRGGGHHHHH....". "Kenapa kau tidak bilang dari tadi kalau engkau kucing!" seru anjing pada kucing. Kucing membela diri "aku kan mau bilang tadi kalau aku ini kucing bukan kuda". Melihat itu hewan-hewan lain tertawa terbahak-bahak. Anjingpun semakin marah. Ia merasa dipermainkan oleh kucing.
"Nah, anak-anak... sejak itulah kucing dan anjing menjadi musuh yang sampai sekarang belum bermaaf-maafan.." ucap sang guru...
hehe...itu cerita teman saya.. "Ada-ada saja...hehehe..:D

Rabu, 13 Januari 2010

SOICHIRO HONDA


Kisah Soichiro Honda
Saat merintis bisnisnya Soichiro Honda selalu diliputi
kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan
dari kuliah. Namun ia trus bermimpi dan bermimpi…
Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Mata kita seringkali tertuju pada salah satu merek ternama, baik berupa mobil maupun motor. HONDA. Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki “raja jalanan”.
Namun, tahukah kamu siapakah sang pendiri “kerajaan”???
Honda – Soichiro Honda – diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang
gelar insinyur, lebih-lebih Profesor seperti halnya B.J. Habibie,
mantan Presiden RI. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang.
Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru.
“Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda,” tuturnya. Kecintaannya kepada mesin, mungkin ‘warisan’ dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda.
Di bengkel,ayahnya memberi cathut untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yangmenjadi motor penggeraknya.Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri berjam-jam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang. Ternyata, minatnyapada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki.Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah,tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri. Di usia 15 tahun,Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company.Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yangmencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enamtahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan.Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantorcabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepatmemperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jamkerjanya larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetapkreatif. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baikmeredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam.Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama. Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialisapa yang dipilih?Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel.
Kuliah
Karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah – pagi hari, ia langsung ke bengkel,mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.”Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya,” ujar Honda, yang gandrung balap mobil. KepadaRektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari ijasah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan.Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Toyotamemberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik. Ehmalangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal darisekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali.Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya.Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal. Akhirnya, tahun 1947, setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, “sepeda motor” – cikal bakal lahirnya mobil Honda – itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi “raja” jalanan dunia, termasukIndonesia. Bagi Honda, janganlah melihat keberhasilan dalammenggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yangdialaminya. “Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi,mereka tidak melihat 99% kegagalan saya”, tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi,mimpikanlah mimpi baru.Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Suskes itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin.

Semangat...!!!


PAGI INI, AKU HARUS SEMANGAT!

Walau semalam aku tak dapat menutup mata

Karena pikiran yang tak mau lelah

Aku memaksa mata untuk memejam

Tapi pikirku tetap melayang

Hitam berganti kokok ayam

menandakan pagi

Mata berkantung tanda belum dipejamkan

Tubuh seakan ingin ambruk

Tapi harus kuat

Karena aku ingat tugas

Untuk anak-anakku tercinta

Yang slalu menungguku dengan ceria

Pagi ini, aku harus semangat!

Minggu, 03 Januari 2010

Sang Pemimpi


Hari ini, meskipun mungkin kata orang sudah agak ketinggalan saya bisa pergi ke bioskop. Film ini membuat saya penasaran. Walaupun sudah membaca novelnya sebelumnya. Ada suatu harapan bahwa saya bisa mengambil sesuatu dari kisah di film ini. Seperti halnya waktu saya membaca novelnya. "Sang Pemimpi" menjadi sebuah inspirasi buat saya. Betapa tidak, ceritanya yang berlatar pengalaman pribadi penulisnya bisa memberikan motivasi bagi banyak orang. Bisa membakar semangat orang-orang yang keyakinan hatinya sedang goyah karena takut gagal. Atau bahkan bagi orang-orang yang untuk bermimpi saja mereka takut, "Sang Pemimpi" bisa menjadi penyemangat.
Kisah anak-anak yang tinggal di kota kecil. Mereka berjuang hingga akhirnya bisa mewujudkan apa yang kata orang tidak mungkin, menjadi mungkin. Berawal dari mimpi, yang tentunya mereka upayakan untuk terwujud melalui tindakan, usaha yang keras dan tentu saja do'a.
Mereka tidak gentar, pantang menyerah untuk mewujudkan mimpi mereka. Walaupun berasal dari keluarga sederhana bahkan bisa dikatakan miskin, mereka tidak malu. Mereka tidak mau dipandang sebelah mata. Mimpi mereka besar. Keyakinan hati meneguhkan mimpi mereka. Bahwa itu semua pasti akan terwujud. Subhanallah...!!!
Teruntuk anak-anakku terkasih...dimanapun kalian berada. Anak-anak Indonesia yang hebat... Kalian adalah mutiara kemilau bangsa di masa depan. Jadilah anak-anak yang tidak mudah menyerah, jadilah anak-anak yang selalu mau berusaha dan belajar, anak-anak yang selalu ceria dan optimis menghadapi masa depan. Jangan takut bermimpi, karena berawal dari mimpi segala asa dan cita-cita akan kita raih. Belajar, Berusaha, Berdo'a...:)

Jumat, 01 Januari 2010

Sensasi Suramadu


Wow...takjub! itu yang saya rasakan ketika pertama kali melewati jembatan ini. Bagaimana tidak? dari Bandung jauh-jauh saya bersama keluarga niat sekali untuk "mencicipi" jembatan fenomenal ini. Sepanjang perjalanan menuju ke sana perasaan excited melingkupi hati kami.
Tapi sebenarnya dalam hati kami ada perasaan ciut. Hahaha...bagaimana tidak? bukan hanya karena ini pertama kali. Tetapi kami membayangkan bahwa di bawah kami nanti adalah laut lepas. Belum lagi kami teringat berita di TV yang mengatakan bahwa baut dan mur di jembatan Suramadu banyak yang diambil oleh orang yang tak bertanggung jawab.
Ya Allah... bagaimana ini? semakin dekat kami semakin diliputi rasa takut. Tetapi tetap penasaran. Memasuki gerbang Suramadu, kami semua berdo'a. Bismillahirrahmanirrahiim..mobil berjalan pelan-pelan. Ahamdulillah, sedikit demi sedikit rasa takutpun menghilang, dan kami mulai meikmati perjalanan ini. Sepanjang jembatan Suramadu...kami menikmati pemandangan laut yang elok dan angin laut yang bertiup kencang. Hmmm...sensasi luarrr biasaa!!!